Cerita Rakyat Bima Kisah Putri yang Hilang Dae La Minga



CERITA LISAN RAKYAT BIMA

Oleh Rehan Mulyadin

Hikayah Kisah Seorang Putri yang Hilang dari Kerajaan Sanggar, berasal dari cerita rakyat Bima, Tidak ada yang mengetahui secara pasti pada saat kekuasaan raja yang mana, kisah Seorang Putri yang dianugerahi kecantikan lebih bernama Dae La Minga. Tiap hari sang putri mandi di Sori Sabu atau Sungai Sabu dekat istana Sanggar. yang karena kecantikanya banyak Pangeran yang memperebutkanya hingga berpotensi kerajaan dalam keadaan perang saudara, pada akhirnya Raja memutuskan untuk menenggelamkan putrinya sendiri di danau Moti Lahalo dekat gunung Tambora yang sekarang dipercaya berada di pulau Satonda. Konon kecantikanya sebagian kecil telah diturunkan pada  garis keturunan dari kerajaan Sanggar yang sekarang secara administrasi masuk pada wilayah daerah kabupaten Bima, semenjak Pasca meletusnya Tambora pada 1815, kecamatan sanggar diyakini bertahanya garis keturunannya yaitu di Kore dan Piong hingga kini. 

Berdasarkan Catatan Dagregister Belanda bahwa Kerajaan Sanggar telah berdiri pada Abad ke 17 hingga abad 20, sementara berdasarkan catatan Lontaraq Gowa pada masa ekspansi politik kerajaan Gowa bahwa kerajaan sanggar melakukan kontak dengan Islam semenjak tahun 1608. berdasarkan catatan Peter Truhart (2004), Raja pertama sanggar bernama Kalongkong Hasanuddin berkuasa antara1700-1704 dengan Jumlah raja sebanyak 15 Pra-pasca meletusnya Gunung Tambora 1815 hingga masa kekuasaan Abdullah Siamsuddin Daeng Manggala pada 1901–1926. 

Raja-Raja Sanggar yang berkuasa:
1. Kalongkong Hasanuddin berkuasa pada 1700 – 1704.
2. Daeng Pamalie berkuasa pada 1704 – 1764.
3. Muhammad Johan Syah berkuasa pada 1765 – 1770-an
4. Adam Safiallah berkuasa pada 1770
5. ..... 1770-an - 1790.
6. Muhammad Sulaiman berkuasa pada 1790 – 1805. 
7. Ismail Ali berkuasa pada 1805 
8. .....1810-an.
9. La Lisa Daeng Jaie berkuasa pada 1820-an – 1836. 
10. Daeng Malabba berkuasa pada 1836 – 1845.
11. Manga Daeng Manasse berkuasa pada 1845 – 1869.
12. La Kamena Daeng Anjong 1869 – 1900.
13. ........ 1820 – 1900
14. ........ 1900 – 1901 Regency
15. Abdullah Siamsuddin Daeng Manggala 1928.

Pada Tahun 1926 Raja Abdullah menandatangani penyerahan Kerajaan Sanggar di Bima didampingi oleh Bumi Tarupong, dan kesultanan Bima di wakili oleh Sultan Muhammad Salahuddin didampingi oleh Bumi Luma Rasanae Muhammad Yakub.

Sumber:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Beladiri Gantao Sebagai Identitas Suku Mbojo

DESA LAJU DAN TRANSMIGRASI UPT LAJU MERINTIS PEMBAGUNAN BIMA